Interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer secara interaktif untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diinginkan.
IMK atau interaksi manusia dan komputer adalah suatu ilmu yang sangat berkaitan dengan disain implementasi dan evaluasi dari sistem komputasi iyang interaktif untuk digunakan oleh manusia dan studi tentang ruang lingkupnya,ada interaksi antara satu atau lebih manusia dan satu atau lebih komputasi mesin.
Bad Desgin dan Good Design
Maksud dari tombol diatas untuk mengatur volume suara pada sebuah televisi.
Huruf "V" untuk volume adalah pada dua tombol kontrol volume. Meskipun tombol berbentuk seperti panah bawah-atas dan untuk peningkatan dan penurunan volume, huruf "V" terlihat seperti panah. Ketika Anda memindai remote control untuk panah, Anda melihat "V" sebagai panah, dan tekan. Sayangnya, yang pertama "V" yang Anda lihat adalah pada up-panah!
desain saran
Alih-alih besar "V" sebagai label pada tombol kontrol volume, "Vol" dalam huruf kecil dapat digunakan. Secara umum, fitur kontrol ini seperti penempatan, bentuk, label, ukuran, dll perlu bekerja sama untuk menyampaikan bagaimana menggunakan kontrol. Dalam contoh ini, bentuk dan label menyampaikan informasi yang saling bertentangan.
Huruf "V" untuk volume adalah pada dua tombol kontrol volume. Meskipun tombol berbentuk seperti panah bawah-atas dan untuk peningkatan dan penurunan volume, huruf "V" terlihat seperti panah. Ketika Anda memindai remote control untuk panah, Anda melihat "V" sebagai panah, dan tekan. Sayangnya, yang pertama "V" yang Anda lihat adalah pada up-panah!
desain saran
Alih-alih besar "V" sebagai label pada tombol kontrol volume, "Vol" dalam huruf kecil dapat digunakan. Secara umum, fitur kontrol ini seperti penempatan, bentuk, label, ukuran, dll perlu bekerja sama untuk menyampaikan bagaimana menggunakan kontrol. Dalam contoh ini, bentuk dan label menyampaikan informasi yang saling bertentangan.
usability memiliki lima komponen yaitu :
- Learnability : Seberapa mudah bagi pengguna memahami saat pertama kali melihat.
- Efficiency : Seberapa cepat dapat menyelesaikan perintah (input).
- Memorability : Saat pengguna menggunakan lagi seberapa ingat (terbisa) terhadap penggunaanya.
- Errors : Berapa banyak kesalahan yang diperbuat saat menggunakannya.
- Satisfaction : Seberapa nyaman pengguna dengan antarmuka tersebut.
Berdasarkan gambar diatas dari aspek usability :
Learnability : Aspek learnability masih kurang, dimana terdapat informasi yang letaknya berbeda (tidak mengelompok) yang menyebabkan pengguna yang belum kebingungan dengan tombol "V" untuk volume
Efficiency : tidak dapat dengan cepat menyerap perintah atau bantuan yang ada di remote untuk dapat dimengerti.
Memorability : Aspek memorability terhadap pengguna cukup baik jika digunakan terus menerus.
Errors : Aspek error terhadap penggunaan website sangat minim karena hanya tombol volume yang mungkin dapat membingungkan pengguna terutama untuk pemula.
Satisfaction : Aspek satisfaction atau kenyamanan terhadap bentuk tampilan cukup baik karena pengelompokan dan letak dinilai sudah cukup membantu pengguna.
Good Design
Good Design berbeda terbalik dengan bad design, good design dapat di pahami oleh pengguna dan dapat digunakan oleh pengguna mesti pengguna tersebut awam dalam menggunakan teknologi karena petunjuknya jelas.
contoh good desgin pada remote :
Berdasarkan gambar diatas dari aspek usability :
Learnability : Aspek learnability sangat baik karena peletakan tombol beserta simbol yang jelas dapat membantu pengguna saat pertama kali menggunakannya.
Efficiency :pengguna diyakini mampu dengan cepat menyerap perintah yang ada pada remote untuk dapat digunakan dengan baik.
Memorability : Aspek memorability terhadap pengguna sangat baik jika digunakan terus menerus karena akan menjadi kebiasaan.
Errors : Aspek error terhadap penggunaan website sangat minim karena pengguna mampu dengan mudah mengenali simbol yang ada pada remote dengan jelas dan baik
Satisfaction : Aspek satisfaction atau kenyamanan terhadap bentuk tampilan sangat baik karena pengelompokan dan letak dinilai sudah sangat membantu pengguna.
a) Bagaimana remote didesain sesuai dengan keinginan/tujuan awal
Dari contoh kasus, dimana untuk tampilan remote good design didesain sangat sederhana atau simple serta letak menu informasi yang tertata rapi . Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan pengguna baru atau mengguna lama dalam menggunakan remote tersebut. Sedangkan untuk remote bad design, dimana tampilannya dan letaknya sudah cukup baik hanya saja simbol nya belum cukup membantu dan membingungkan pengguna. Pada kenyataanya akan menyulitkan pengguna pertama karena harus mencari satu persatu tombol yang dibutuhkan. Tetapi, hal tersebut akan memudahkan pengguna lama saat menggunakannya lagi karena sudah terbiasa.
b) Kemampuan dan keterbatasan remote
Pada kasus remote good design, memiliki kemampuan akses sangat mudah untuk mengetahui letak informasi yang dibutuhkan karena tertata dengan rapi, sehingga pengguna cepat paham. Sedangkan pada kasus remote bad design, pengguna pertama cukup lama karena harus melihat satu persatu tombol. Hal tersebut karena letaknya beberapa informasi kurang rapi. Akan tetapi saat pengguna sudah terbiasa, maka akan sangat mudah.
c) Isi dan Tampilan remote
Pada kasus remote good design isi dari informasi sangat lengkap, sehingga pengguna merasa mudah dalam mengetahui informasi yang dibutuhkan. Selain itu tampilan juga sangat sederhana, sehingga memudahkan pengguna dalam memahami isi dari informasi tersebut. Sedangkan pada kasus remote bad design, tampilan kurang rapi karena banyak gambar dan informasi seperti tombol "V" yang membingungkan namun hal tersebut jika digunakan terus menerus bisa memudahkan pengguna baru dan memudahkan daya ingat untuk menggunakannya.
d) Fungsionalitas remote
Pada kasus remote good design dan bad design dari aspek fungsionalitas cukup baik, dimana remote mampu merespon dengan baik setiap perintah pengguna dengan cara memberikan informasi yang lengkap pada setiap menu yang ditampilkan.
Dari analisa kasus diatas, bahwa aspek interface, usability dan user experience sangat penting dan harus dipertimbangkan dalam desain remote. Hal tersebut akan memberikan kemudahan bagi pengguna dalam interaksinya dengan Komputer.
Sekian infromasi yang saya dapat sampaikan semoga berguna dan bermanfaat bagi pembaca terima kasih jangan lupa comment ya :)